Mitra Kukar FC, Siap Jadi Pembeda.

Foto Oleh : Al Adhim Mustakim.

Kiprah klub sepak bola di luar Pulau Jawa di pentas ISL sekilas hanya sebagai pelengkap. Tercatat, dalam kurun sepuluh tahun terakhir, hanya Persipura Jayapura (Papua) dan Sriwijaya FC (Sumatera) yang mampu merengkuh gelar tertinggi di Indonesia.

Sisanya harus dikuasai klub-klub asal Jawa. Namun, jika melihat pembagian kekuatan di musim 2015, sepertinya akan membuat adanya perubahan di dalam kompetisi. Dari 18 klub yang akan berpartisipasi, 11 klub berasal dari luar Jawa.

Hal itu akan menambah daya saing kompetisi yang musim lalu dikuasai Persib Bandung. Salah satu klub yang bersiap tancap gas adalah Mitra Kukar, klub dari Tenggarong, Kalimantan Timur.

Mempunyai Finansial yang cukup stabil dengan dukungan potensi lokal membuat klub berjuluk Naga Mekes tersebut menjadi salah satu tim yang siap menjadi pembeda dalam ISL yang kini menggunakan format kompetisi satu wilayah itu.

Meski demikian, Naga Mekes kali ini melakukan perombakan besar. Selain pelatih kepala Stefan Hannson digantikan Scott Cooper, aroma skuad berubah.

Termasuk hengkangnya sejumlah pemain pilar senior musim lalu seperti Zulham Zamrun yang merapat ke Persipura, Raphael Maitimo ke Sriwijaya FC, dan Bima Sakti ke Persegres Gresik. 

Merespons situasi tersebut, manajemen Mitra Kukar juga menda tangkan pemain yang cukup berpotensi meng antarkan Mitra menjadi klub besar pada masa depan.

Sejumlah muka baru dengan usia di bawah 20 tahun diboyong manajemen untuk bergabung dengan skuad yang ber-homeground di Stadion Aji Imbut, Tenggarong, tersebut.

Sebut saja Gavin Kwan Adsit, Septian David Maulana, Ravi Murdianto, Ryuji Utomo, Mahdi Fahri Albaar, dan Yogi Rahadian. Mereka bisa menjadi pembeda di skuad Mitra Kukar. Harapannya jelas. Yakni, pemain muda itu bisa menjadi salah satu andalan dalam barisan skuad Scott Cooper.

”Kami menginginkan pemain muda ini agar bisa maksimal di skuad senior supaya bisa membuat Mitra Kukar jadi pembeda di dalam tim,” jelas Rudy Eka Priyambada, asisten pelatih Mitra Kukar, kepada Jawa Pos (grup Padang Ekspres).

Sejatinya, dengan materi pemain dan kemapanan finansial, Mitra Kukar musim lalu berpeluang merebut gelar ISL 2014. Tetapi, karena situasi pemain pelapis yang sedikit, Naga Mekes musim lalu tidak bisa  melaju maksimal.

Mereka hanya mentok hingga babak delapan besar. Evaluasi musim lalu pun sudah dijalankan manajemen dan tim pelatih yang baru. Rudy menjelaskan, saat ini timnya cukup puas dengan komposisi pemain yang ada.

Menurut dia, keberadaan dua–tiga pemain dalam satu posisi bisa menghindarkan kesalahan yang sama pada musim lalu. Dalam persiapan awal musim baru 2015, Mitra Kukar belum menunjukkan kemampuan terbaiknya.

Di SCM Cup 2015, mereka harus menjadi juru kunci saat bertarung dengan Arema Cronus, Persela Lamongan, dan Persipura Jayapura. ”Kami akui di SCM Cup 2015 kami memang kurang maksimal,” tegasnya. 

Rudy mengungkapkan, belum padu nya pemain asing dengan pemain lokal yang dimiliki saat ini membuat Mitra Kukar belum bisa memaksimalkan permainan. ”Padahal, sebelumnya saat tur di Thailand, pemain menunjukkan per-forma yang cukup bagus,” katanya.

Tidak ada komentar